Minggu, 22 Maret 2020

Situs tanggung bence


Gara - gara corona, memang harus exstra hati - hati. Untung saja saya mempunyai sebuah trik khusus guna tetap eksis dalam perwatuan. Yaitu dengan cara menandu foto dari tahun 2017.

Berhubung penasaran tentang suatu daerah yang bernama tanggung,awal tahun kemarin saya menyelaminya lagi. Ialah dusun tanggung desa bence kabupaten blitar. Ternyata memang benar, disini masih terdapat beberapa kekunoan era klasik. Dulu blusukan tahun 2017  hanya menemukan sebuah bak air, yang saya kira adalah tempat guna menampung air guna bersuci. Namun saya salah ketika menemukan peninggalan yang lainnya, karena lokasinya sangat berdekatan meskipun tersebar. Dan untuk menyimpulkan suatu daerah, bagi saya harus melihat konteks terkait. Dan inilah peninggalannya :




1. Bak air / jambangan/ tempayan
Jaman dulu, banyak para musafir dari berbagai daerah. Yang menurut buku yang saya pelajari, para musafir tidak langsung menuju suatu tempat yang ia tuju. Namun mereka singgah di daerah tertentu guna beristirahat. Perlu dimengerti karena jaman dulu belum ada mesin motor. Jadi untuk menuju daerah tertentu bisa membutuhkan waktu berhari hari. Melihat bentuk bak / tempayan yang tidak ada lubangnya guna buangan air, dapat disimpulkan bahwa fungsi bak disini adalah untuk menampung air. Dan air yang ditampung di bak ini,  digunakan shodaqoh penduduk / demang / pimpinan desa untuk para musafir tersebut.



2. Sebuah pipisan, batu bata kuno dan lumpang yang teronggok di belakang rumah.
Melihat ukuran dan teksture batu bata kuno disini,  dapat disimpulkan adalah peninggalan era majapahit.
Batu pipisan menurut para ahlinya digunakan untuk menumbuk bahan - bahan ramuan guna membuat obat atau jamu.




3. Beberapa buah umpak dan dua buah lumpang beralih fungsi menjadi pot.
Melihat konteks diatas, dapat disimpulkan daerah tanggung bence ini, dulunya adalah sebuah pemukiman kuno era majapahit. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar