Kamis, 11 Juli 2019

Situs tanjungsari kota blitar



Berawal dari membenahi listrik malam hari dirumah salah seorang warga Kelurahan tanjungsari Kota blitar, saya menemukan balok batu candi dengan ukuran besar. Maklum, kerja saya dibidang kelistrikan Rayon Blitar. Dan dengan rasa penasaran, seketika itu saya langsung menanyakan asal mula batu tersebut di dapat kepada si pemilik rumah.
Setengah jam bercerita, akhirnya si pemilik bersedia mengantarkan saya melihat asal mula batu tersebut di dapatkan. Yang menurutnya dulu adalah sebuah candi besar. Karena selain balok - bolok batu tersebut, dulu banyak batu bata dengan ukuran besar juga banyak arca yang ditemukan. Selain itu ditemukan pula gerabah dan juga pusaka.



Malam itu juga saya langsung WA sang suhu pribadi mas ferry riyandika perihal situs tersebut. Tanya dan bertanya kepada beliau, dan ternyata beliau belum peenah tau tentang situs tersebut. Padahal lokasi rumah dengan situs tersebut kurang lebih hanya sekitar 3km. Dan data dari belanda baik OJO maupun KITLV tidak ada tentang situs tersebut.
Keesokan harinya sepulang kerja pukul sembilan, saya langsung menculik sang suhu guna melihat situs tersebut. Dan ditemani pula oleh sang pangeran kecil yaitu putra dari sang suhu yang bernama bhatara ammar.

Sesampainya dirumah pak imam, sedikit cerita kembali mengenai situs tersebut. Dan tak selang berapa lama bercerita, beliau menunjukkan asal mula baru tersebut.

Ternyata banyak sekali bertebaran batu bata dengan ukuran besar dan juga fragmen arca, yang dibuat ganjal pagar tetangga pak imam. Ditemukan pula sebuah lingga semu dibawah pohon beringin kecil. Menurut pak imam,batu bata tersebut diperolehnya juga dari situs tersebut.






Dan ketika melihat sebuah bangunan berdiri kokoh di atas situs tersebut kami pun shock. Sungguh sangat menyayangkan. Tapi ya bagaimana lagi kalo berhubungan dengan hak milik.





Dan dulu sewaktu benahi listrik di kelurahan bendo, saya juga menemukan sebuah arca jaladwara. Menurut  si pemilik, arca tersebut didapatkan juga dari kelurahan tanjungsari.
Jadi, sebuah banguan apakah dulunya tanjungsari ini?
Apakah pendharmaan, apakah petirtaan dan apakah pula punden berundak?
Eeeiiiits.... Jadi ingat sesuatu...
Siapa ya yang di dharmakan di tanjung?
Ayo sinau, ojo mung selfi....


Cuption.
Saat aku mencintaimu, aku terhanyut.
Denganmu pernah sudah kulewati saat-saat indah.
Tapi kebencianku padamu yang kurasakan saat ini, punya lebih banyak keindahan di dalamnya.
Beginilah caraku tuk mencintaimu.
Yaitu membencimu agar membuatmu lebih bahagia.
1 alasan kenapa aku membencimu, karena hanya orang yang terlalu, amat sangat dan paling mencintaimu, adalah yang mampu membunuhmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar