Sabtu, 18 Mei 2019

Situs Perkebunan Satak

Ditemani sahabat karib (agung) dan anaknya (satriyo) yang juga cinta sejarah, kali ini saya mblusuk ke daerah satak.
Dengan tujuan PTPN XII Kebun Ngrangkah Pawon BAGIAN SATAK. Karena menurut sang master ada situs disana.
Dan diperlukan ijin yang sangat "njlimet" untuk masuk ke situs ini. Harus ijin security, koordinator security juga kepala perkebunan. Mengingat pihak perkebunan juga mengakui bahwa benda - benda tersebut juga diburu kolektor antikan. Kata sang security "sepurane yo mas, mergo barang - barang ngono kuwi kemedol".
Saya pun menyadari akan hal itu. Bahkan banyak teman - teman sejarah yang tidak jenuh - jenuhnya mengingatkan saya.
Setelah mendapatkan ijin, kami dipersilahkan masuk serta diantar security menuju situs tersebut.

Tepatnya di halaman PTPN XII Kebun Ngrangkah Pawon BAGIAN SATAK. Terdapat sebuah arca perempuan yang menurut saya adalah arca parwati.

Parwati adalah isteri Dewa Siwa dan ibu dari Dewa Ganesa.
Oleh karena itu, atribut yang dipakainya berhubungan dengan atribut Dewa Siwa maupun Dewa Ganesa yaitu dua tangan belakang masing-masing membawa aksamala dan kamadalu.
Dua tangan yang lain diletakkan di depan perut membawa bungan teratai.
Bila diperhatikan dan dipelajari, Arca Parwati pada Situs satak ini digambarkan seorang wanita berdiri di atas lapik yang berbentuk padma (bunga teratai) dan dipahatkan menjadi satu dengan stella.
Pada bagian kepala bermahkota candrakapala. Ujung telinga terdapat anting panjang (kundala) sampai dada.
Di leher sampai di atas payudara terdapat kalung (hara).
Di bagian perut terdapat sabuk sebagai pengikat kain yang dipakai sampai di atas telapak kedua kaki. Bertangan empat dengan dua tangan depan bertemu di atas pusar, tangan kanan belakang memegang tasbih (aksamala) dan tangan kiri belakang membawa kebut lalat (camara).
Masing-masing tangan memakai kelat bahu (keyura) dan gelang tangan (kankana). Sikap kedua kaki berdiri rapat, ada sebagian untaian kain pada stella.
Dan pada samping kaki kanan dan kiri ada vas bunga.


Selain arca parwati juga ada dua buah yoni yang satu sebagai lapik arca. Dengan cerat panjang yang disangga naga dengan ekspresi mulut terbuka.

Dan yang satunya kondisi rusak, sebagian juga terpendam ditanah.
Pada bagian tengah (tempat lingga) ditumbuhi pohon beringin. Serta ada beberapa umpak, dan sebuah lumpang.





Demikian perjalanan kami, bila ingin berkunjung dengan ijin yang sangat "njlimet". Monggo klik PETA LOKASI

Tidak ada komentar: