Jumat, 25 Oktober 2019

Situs serut kanigoro


Sebelum ke situsnya, saya akan bahas dulu sedikit tentang penulisan jawa kuno. Teori ini saya dapatkan dari postingan master heri purwanto, namun waktu itu saya kurang percaya karena belum terlalu mendalami jawa kuno. Terlebih dengan aturan - aturan yang berlaku pada penulisan jawa kuno. Kemudian setelah saya membaca beberapa prasasti, ternyata aturan penulisan itu benar. Dan sempat saya tanyakan ke guru pribadi ady portnoy, dan beliaupun membenarkan tentang aturan penulisan tersebut. Dan inilah salah satu penulisan pada aksara jawa kuno yang saya maksudkan.



Terdapat sebuah yoni dan lingga di desa serut, namun jaraknya cukup jauh. Sekitar 500 meteran. Dengan adanya yoni dan lingga di serut, membuktikan bahwa di wilayah blitar tidak sepi peradapan era klasik. Dan bagi saya pribadi adalah menambah daftar peninggalan era klasik khususnya di kecamatan kanigoro.


Tetap blusuk bersama pandawa lima, namun sayangnya yang satu telah hijrah ke magetan. Sebut saja mas ferry riyandika sang balitar. Hingga tinggal kami sebagai punokawan (saya - asta gayatri, endro- d'traveler blitar, eko - pokdarwis lawang wentar, dan arlian - balealit damarwulan) yang sekarang tetap semangat dan aktif untuk  berjuang bersama. Semoga tetap kompak dan rukun. Amin.


Eits... Namun yang berbada kali ini adalah kami kedatangan tamu dari tuban dan temen dari IAIN tulungagung. Sebut saja Teguh yang juga sudah melalang buana di dunia sejarah, bahkan sangat pandai sekali membaca prasasti. Top markotop poll pokoknya.


Sebuah yoni yang sudah rusak, dengan cerat patah akibat vandalisme. Namun disini ada yang menarik untuk dipelajari. Apa itu?
Terdapatnya sebuah simbol hiasan entah itu bunga atau burung garuda.
Entah apa itu maksudnya, kurang paham. Perlu banyak referensi iconografi agar dapat mempelajari simbol tetsebut. (foto endro - d'traveler).


Sebuah lingga teronggok di pematang sawah. Menurut teguh, lingga ini adalah lingga pemujaan dan bukan lingga semu (patok). Menurut arlian - balealit damarwulan, dulunya lingga ini tidak berada disini. Namun terletak disebelah barat sawah dan di pundenkan. Dan entah kenapa lingga tersebut bisa jalan - jalan. Mungkin capek berdiri hingga akhirnya streching dan berwisata sambil salto. Wkwkwkwkwkkwk.




Bercanda tawa, berbagi ilmu, serta adu argumen di sore itu, akhirnya kami terbuai dan terlena hingga lupa bahwa hari sudah mulai petang. Dengan memandang ke arah barat,senjapun terlihat begitu cantik dan istimewa. Tanpa pikir panjang, kami pun langsung mengabadikan momen tersebut. Demikianlah perjalanan kami, nantikan perjalanan kami selanjutnya. See you...



Cuption







Tidak ada komentar: