Sabtu, 02 November 2019

Situs makam Krecek



Terdapat batu bata kuno dan balok batu andesit yang menyerupai ambang pintu layaknya penyusun bangunan era klasik di pemakaman umum di sebuah desa di kecamatan badas kediri. Sudah pasti, seperti yang kita ketahui. Bahwasannya peninggalan era klasik itu adalah batu bata kuno yang berukuran besar dan panjang.


Tersebar penuh di pemakan ini. Ada yang disusun menjadi (kijingan), ada yang dibuat nisan, dan ada pula yang dibuat pembatas antara makam umum dan makam khusus. Kalau saya bayangkan, dulunya disini pernah berdiri bangunan era klasik yang waw. Apalagi dengan terdapatnya balok batu andesit dengan ukuran panjang kurang lebih hampir satu meteran.




Dan menariknya bagi saya pribadi adalah, blusuk kali ini (doc. Februari 2019) saya tidak sendirian. Akan tetapi di temani sesepuh / ketua dari komunitas Pasak. Ialah seseorang yang terkenal dengan nama Novi BMW. Serasa bernostalgia dengan beliau.

Apakah terbesit di pikiran kalian tentang kata - kata NOSTALGIA?
Begini ceritanya, coretan di blog ini memang saya sengaja skenario seperti ini. Karena saya pribadi ingin menanggapi beberapa pertanyaan yang sering kali muncul tercetus kepada saya. Dan pertanyaan itu adalah.
1. Mas GarudharA, sejak mulai kapan sampean SUKA situs purbakala?
2. Mas GarudharA, dimana pertama kali sampean blusukan?
3. Mas GarudharA, apakah ada seorang tokoh yang mempengaruhi ataupun memotivasi hingga sampean suka?
Jawabannya..
Berawal dari hoby mengoleksi benda - benda bertuah, dan sering kalinya mengunjungi candi - candi di plat AG guna mendapat benda - benda pusaka tersebut. Itu sekitar tahun 2011 an. Tanpa memikirkan resiko dan dampak serta sebab akibatnya.maklum, usia masih labil. Hingga pada akhirnya tahun 2013 kalo (tidak salah), dipertemukanlah diriku dengan kang Novi BMW. Dari awal bertemu beliau, serta mendengar apa yang dibicarakannya tentang sejarah. Entah mengapa diriku menuai ketertarikan akan sejarah hingga perlahan meninggalkan dunia klenik.
Di tahun itu juga, komunitas PASAK sedang melakukan pendataan benda cagar budaya era klasik di kediri. Diajaklah aku sama kang NOVI, dari situlah berbagai ilmu di tularkan sama dia. Tidak pelit ilmu, memiliki dedikasi yang joss, idealis yang top dan semangat yang amazing.
Otak mulai berfikir tentang pelestarian, dan mencari ilmu. Hingga pada akhirnya sering melakukan perjalanan sendiri.
Begitulah ceritanya.
Sebenarnya untuk tokoh lain banyak yang berpengaruh seperti yudi pasak, doni wicaksono, widjatmiko Ap dll. Tapi awal mulanya adalah kang NOVI tersebut.




Tak banyak yang perlu dibahas tentang peninggalan era klasik kali ini. Karena saya hanya ingin menanggapi pertanyaan - pertanyan yang kerap kali muncul. Nantikan perjalanan saya selanjutnya.

Cuption...









Tidak ada komentar: