Dokumen blusuk februari 2019.
Berada diarea perwahan Kecamatan Kayen kidul Kabupaten kediri.
Terdapat dua buah punden yang menurut saya menarik, karena terdapat peninggalan era klasik yaitu sebuah gentong (genuk) dan sebuah makam yang tersusun dari bata kuno.
Berada diarea perwahan Kecamatan Kayen kidul Kabupaten kediri.
Terdapat dua buah punden yang menurut saya menarik, karena terdapat peninggalan era klasik yaitu sebuah gentong (genuk) dan sebuah makam yang tersusun dari bata kuno.
Sebuah gentong terdapat dibawah pohon besar. Entah disebut danyangan apa saya lupa.
Menurut salah seorang pamong, gentong ini pernah mau dicuri. Hingga akhirnya di cor semen biar tidak hilang.
Gentong era klasik adal rata - rata terbuat dari batu. Kalo sekarang terbuat dari tanah liat yang dibakar hingga berubah warna menjadi cokelat muda atau cokelat tua. Gentong umumnya berbentuk bulat dan sering digunakan sebagai wadah untuk menyimpan air.
Teringat cerita dari temen komunitas segaligus ketua komunitas PASAK dari kediri kang Novi BMW yaitu tentang gentong (genuk). Genthong di masa klasik banyak ditempatkan didepan rumah rumah warga, juga dipinggir jalan. Bertujuan untuk shodakoh atau sedekah air untuk pedagang jarak jauh, para musafir dll. Ada pula yang di tempatkan di dapur, guna tandon air saat masak. Ada lagi yang di letakkan di dekat bangunan suci (candi, punden berundak, dll), guna bersuci sebelum malakukan pemujaan atau beribadah.
Menurut salah seorang pamong, gentong ini pernah mau dicuri. Hingga akhirnya di cor semen biar tidak hilang.
Gentong era klasik adal rata - rata terbuat dari batu. Kalo sekarang terbuat dari tanah liat yang dibakar hingga berubah warna menjadi cokelat muda atau cokelat tua. Gentong umumnya berbentuk bulat dan sering digunakan sebagai wadah untuk menyimpan air.
Teringat cerita dari temen komunitas segaligus ketua komunitas PASAK dari kediri kang Novi BMW yaitu tentang gentong (genuk). Genthong di masa klasik banyak ditempatkan didepan rumah rumah warga, juga dipinggir jalan. Bertujuan untuk shodakoh atau sedekah air untuk pedagang jarak jauh, para musafir dll. Ada pula yang di tempatkan di dapur, guna tandon air saat masak. Ada lagi yang di letakkan di dekat bangunan suci (candi, punden berundak, dll), guna bersuci sebelum malakukan pemujaan atau beribadah.
Dengan berjalan kaki kebarat sekitar 50 meter, ditemukan sebuah makam yang tersusun dari batu bata kuno yang disebut - sebut sebagai makam mbah kabul atau mbah lanang (laki -laki). Kalau gentong tadi mbah wedok (putri). Menurut salah seorang pamong, dulu di sekitar situ pernah di temukan pecahan kreweng atau pecahan kendi. Menurut saya pribadi adalah gerabah. Juga pernah di temukan mata uang kuno (gobog).
Dapat disimpulkan bahwa menurut saya pribadi, daerah ini dulunya adalah sebuah pemukiman kuno.
Demikian perjalanan saya di situs nanggungan. Nantikan perjalanan selanjutnya.
Cuption...
Dapat disimpulkan bahwa menurut saya pribadi, daerah ini dulunya adalah sebuah pemukiman kuno.
Demikian perjalanan saya di situs nanggungan. Nantikan perjalanan selanjutnya.
Cuption...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar