Terdapat peninggalan era klasik di badas kediri, yang beralih fungsi menjadi nisan sebuah makam. Sesuatu hal yang lazim di era modern ini, dan sering saya jumpai di berbagai daerah.
Ialah sebuah lapik yang terbelah dengan berhias padma. Sudah saya jelaskan di postingan sebelumnya. Apa itu lapik secara fungsionalnya.
Menariknya di seputran makam ini, tercecer bata kuno ukuran majapahit. Bahkan ada gundukan bata kuno juga. Bisa dipastikan makam ini adalah sebuah reruntuhan bangunan era klasik. Sesuatu yang wajar lagi.
Bekas bangunan era klasik menjadi makam ataupun menjadi tempat ibadah umat islam.
Pertanyaannya, kenapa hal ini kerap kali terjadi?
Japrio aku, ngko tak dudoi alasane.
Di awal bulan ini saja mendapat inbox an dari seseorang yang belum aku kenal. Dia mengabarkan bahwa salah satu batu diatas sudah hilang di curi orang. Untung banyak mata - mata, jadi sangat mudah melacak keberadaan benda tersebut.
Sebenarnya batu di atas tidak hilang, namun sengaja dikumpulkan menjadi satu disebuah situs terdekat. Mungkin ada kepentingan pribadi guna mengangkat situs terkait.
Dalam hati berkata, yo gak popo pokok ora di dol. Yang penting sudah kordinasi dengan masyarakat setempat, pamong desa, babinsa maupun komunitas terkait.
Soalnya bagi saya sendiri, dia mempunyai itikat baik dalam hal penyelamatan objek yang diduga cagar budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar