Sabtu, 21 Maret 2020


Situs Sumur Jolotundo menjadi salah satu pilihan jelajah situs dalam agenda kegiatan kami astagayatri yang ke tiga kalinya. Tahun 2017 saya sudah kesini bersama anak perempuan. Tahun lalu juga kesini lagi ditemani ayu kiko, serta mahasiswa IAIN niswin dan azizah. Di jelajah situs yang ketiga, kesini lagi pas bertepatan dengan ulang tahun komunitas kami yang ke tiga tahun pelegalan. Dan ternyata antusias para blusukers luar biasa. Hampir mendekati 50 orang yang ikut blusukan. Saya pribadi terharu dan mengucapkan terima kasih banyak bagi para peserta yang sudah mendukung salah satu kegiatan kami.




Terletak di belakang pekarangan rumah pak sutaji yg selaku juru kunci makam sakaligus pemilik kesenian tradisioanl kuda lumping TURONGGO SARI BUDOYO di dusun ngumbo,Kecamatan Kalidawir,Kabupaten Tulungagung.
Sumur jolotundo adalah sebuah sumur yang tersusun dari balok Batu andesit sehingga mirip Sumuran candi yg di perkirakan kedalaman sumur ini adalah 15 meteran. Uniknya, meskipun tersusun dari balok batu andesit, pada bagian sumur paling atas terdapat sebuah jobong dari batu andesit pula.



Dan sumur ini tidak pernah kering saat musim kemarau. Sumur Jolotundo di ketemukan saat seorang warga menggarap tanah dan saat itu ada hal yang aneh cangkulnya mengenai batu dan saat di teruskan menggali ternyata menemukan struktur berupa sumur.
Banyak orang yg datang kesini untuk membawa air yang dipercaya sebagai MEDIA untuk kesembuhan orang sakit. Alhasil banyak yang sembuh juga.
Ibarat sakit gigi, kalau cuma berdoa tanpa obat sebagai media apa bisa sembuh?
Itulah salah satu pelajaran yang kita petik dari sebuah manfaat air sumur diatas. Monggo yg berminat silahkan datang kesini, tapi aku moh ngeterne. Salahe ora melu jelajah situs.


Tidak ada komentar: