Mblusuk tipis - tipis di kecamatan plemahan. Ternyata terdapat peninggalan era masa klasik, yaitu sebuah gentong, batu candi dan sebuah yoni yang masih utuh.
1. GENTONG
Sebuah gentong yang digunakan sebagai punden desa, kalau tidak salah namanya mbah genuk. Sangat terawat dan sering dikunjungi peziarah. Yang menarik pada gentong ini adalah memiliki tulisan aksara kuadrat. Menurut pembacaan pribadi bertuliskan temen yang di kamus jawa kuno bila diartikan memiliki arti jujur, benar dan bersungguh - sungguh.
Teringat cerita dari temen komunitas segaligus ketua komunitas PASAK dari kediri kang Novi BMW
Genthong di masa klasik banyak ditempatkan didepan rumah rumah warga, juga dipinggir jalan.
Bertujuan untuk shodakoh atau sedekah air untuk pedagang jarak jauh, para musafir dll.
2. BATU CANDI
Dan ternyata setelah diblusuki lebih dalam, banyak sekali bertebaran batu berbentuk balok dan kotak penyusun candi. Sangat dimungkinkan daerah ini dulunya adalah banyunan yang besar. Karena data belanda juga menyebutkan bahwa di daerah sini ditemukan banyak arca. Memang sebagian arca dapat ditemukan. Namun sengaja tidak saya posting karena foto blur semua. Mungkin si arca masih menunjukkan kesaktiannya... He..he..he...
3.YONI
Ketika mau pulang, tatapanku dikejutkan oleh sebuah batu. Dan memang amazing. Ternyata ada yoni yang masih utuh. Yaitu bagian ceratnya tidak patah alias lolos dari peristiwa vandalisme.
Demikian perjalanan saya. Nantikan blusukan selanjutnya.
Cuption....
Cinta ada karena melalui serangkaian proses.
Perkenalan, adaptasi, kesamaan selera, kebersamaan melewati berbagai ujian, yang kesemuanya mensyaratkan tahapan2 dan waktu.
Akan tetapi cinta itu TIDAK selalu melekat pada kebersamaan, TAPI melekat pada doa-doa yang kita sebutkan dalam senyap.
Dan jangan menghukum kebersamaan dengan kesendirian.
Karena kita tidak memutuskan bersama hanya karena bosan dengan sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar