Minggu, 15 Desember 2019

Situs karangtengah kandangan


Ketika mau balik ke mojokerto menghadiri jambore, saya tersesat gaes. Gara - gara akses jalan ditutup karena ada hajatan, akhirnya aktivitas pengguna jalan dialihkan. Saya bingung mau lewat mana, tapi saya putuskan untuk tetap melanjutkan berkendara. Dan ketika melewati sebuah desa di kandangan, mata saya tertuju kepada suatu benda. Awalnya ada keraguan tentang benda tersebut. Namun setelah saya dekati,  ternyata sebuah miniatur candi yang waw...  Masih sangat lengkap gaes.



Miniatur candi merupakan sebuah replika candi dalam bentuk kecil. Sama halnya seperti candi dalam bentuknya yang asli, miniatur candi ini juga digunakan sebagai artefak religi terutama untuk memuja dewa atau roh dari raja dan leluhur yang telah meninggal (Linus, 1974: 17).
Berbeda dengan candi yang merupakan bangunan tetap dan digunakan sebagai sarana peribadatan bersama, miniatur candi mungkin digunakan dalam skala penggunaan
yang lebih kecil sehingga para arkeolog kemudian berpendapat bahwa miniatur candi adalah chala (Mantra, 1963, Surasmi, 1984).

Chala merupakan media ritual baik arca atau dalam bentuk lainnya yang sifatnya dapat dipindahkan karena ukurannya yang kecil. Konsep ini memiliki kesamaan dengan konsep artefak dalam istilah arkeologi umum hanya saja chala dalam hal ini merujuk pada istilah ikonografi. Selain chala terdapat pula media ritual lain dalam ukuran sedang (chalachala) dan ukuran besar sehingga tidak dapat dipindahkan (achala). Dari sisi fungsional dan mobilitasnya, chala digunakan sebagai sarana ritual perorangan atau kelompok kecil sebagai simbol dewa pujaan pribadi (istadewata), sedangkan chalachala dan achala digunakan oleh kelompok yang lebih luas (Patnaik, 2011: 26; Rao, 1914: 17).


Menurut master widjatmiko AP, miniatur candi adalah replika gunung juga. Makanya kebanyakan atap miniatur candi berbentuk meru (bagian atap bertingkat tingkat), di jawa tengah jg banyak terutama di daerah wonosobo, temamanggung, sebagian semarang dan boyolali.

(sumber : wiki)
Menara meru tiga tingkat seperti miniatur ini, biasanya didedikasikan untuk leluhur yang didewakan.


Berawal dari penasaran, akhirnya blusuk lagi di daerah ini bersama ichal. Terdapat struktur batu bata kuno serta fragmen yoni di makam umum. Dinamakan fragmen karena wujudnya tak utuh. Tidak begitu banyak info tentang ODCB ini.
Tp jika ditanya era, ini adalah era majapahit. Mengacu pada ukuran batu batanya.









Cuption


Tidak ada komentar: