Jumat, 13 Desember 2019

Situs Sutojayan


Tak jauh dari jantung kecamatan sutojayan atau terkenal dengan nama lodoyo,  terdapat sebuah pemakaman umum yang memiliki peninggalan arkeologis sangat waw.
Dan ternyata tidak hanya makam umum saja, melainkan makam aulia juga.
Ialah komplek makam sentono mulyo lodoyo, nama makam yang saya maksudkan.
Beberapa aulia keturunan sunan tembayat yang dimakamkan disini dintaranya adalah :
1. Habib al kamal (kyai ageng imam sampurno) menurut silsilah dimakam tersebut, beliau adalah seorang ulama penasehat keraton surakarta.
2. Pangeran prabu (pangeran joko) menurut silsilah dimakam tersebut, beliau adalah seorang putra keraton surakarta yang membawa gong kyai pradah. Yang sampai sekarang ini, gong tersebut masih sering dimandikan (upacara ruwatan dan sebagainya).
3. Ki ageng ronggo lodoyo (kyai muhammad badri) menurut silsilah dimakam tersebut, beliau adalah wedono di lodoyo.
4. Raden sutojoyo (ki ageng sutojoyo) menurut silsilah dimakam tersebut, beliau adalah cikal bakal lodoyo
5. Dzurriyah sultan abdul hamid menurut silsilah dimakam tersebut, beliau adalah putra wayah pangeran diponegoro keluarga mataram
6. Mbah suryo
7. Kyai mahfud ali (abdul manab)
8. Raden ragil siddiq menurut silsilah dimakam tersebut, beliau adalah kakak dari raden setromanggolo
9. Kyai kasan besari (mbah bontar)
10. Mbah boinem yang menurut silsilah dimakam tersebut, beliau adalah waliyullah putri. Dan satu - satunya wali yang masih utuh jasadnya ketika makamnya dibongkar.



Ditilik dari peninggalan arkeologi. Disini banyak sekali bertebaran batu bata kuno yang kita ketahui ukurannya relatif besar. Juga banyak batu komponen penyusun candi, balok batu berbentuk kotak, dhorpel dan menariknya terdapat sebuah yoni disini. Memang ceratnya sudah patah, tapi ke istimewaanya sudah teregister oleh pihak terkait.




Bila dilihat dari serpihan - serpihan candi yang sekarang beralih fungsi menjadi nisan di pemakaman ini, dapat disimpulkan bahwa mungkin dulunya wilayah ini ada sebuah bangunan candi.


Bergerak ke arah timur dari komplek makam sentono mulyo, terdapat dua buah fragmen arca di teras rumah warga.
Dua buah fragnen arca tersebut adalah arca dewa siwa dan dewa ganesha. Usut punya usut, ternyata kedua arca tersebut juga berasal dari makam sentono mulyo. Sudah bisa dibayangkan bahwa dulunya wilayah ini seperti apa?
Tidak percaya?
Makanya budayakan blusuk, jangan percaya pada sebuah kata "katanya blog e garudhara".





Kali ini saya tidak akan panjang lebar dalam penjabaran.
Karena terbentur waktu kerja sehingga tidak bisa lancar dalam berfikir. 
Nantikan postingan besok.

Cuption

Tidak ada komentar: